Rabu, 01 Mei 2013

FUNGSI CAHAYA DAN PIGMEN DALAM FOTOSINTESIS


I.                   PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Fotosintesis merupakan akrivitas kimiawi dari tumbuhan untuk membentuk energi. Bebrapa faktor yang mempengaruhi fotsintesis adalah air, konsentrasi CO2 dan cahaya. Cahaya tidak dapat dipisahkan dari fotosintesis karena cahaya merupaka bahan bakar untuk menghasilkan karbohidrat dan Oksigen. Pada dasarnya satu foton hanya dapat  diserap oleh satu molekul saja pada waktu tertentu dan terjadinya eksitasi pada suatu elektron  dalam suatu molekul disebabkan oleh foton. Foton akan menempati posisi pada kondisi tereksitasi yang ditangkap oleh molekul-molekul pigmen.
Pigmen –pigmen atau warna-warna pada tanaman terutama sayuran dan buah-buahan memiliki perbedaan warna yang disebabkan oleh pigmen yang ada pada syuran atau buah-buahan tersebut. Bebrapa pigmen yang banyak dan biasa terlihat seperti klorofil, antosianin dan karotenoid (Karoten dan xanotifil)
Warna hijau pada daun merupakan salah satu aplikasi dari pigmen klorofil. Selain memberikan warna hijau pada daun, klorofil memiliki andil besar dalam proses fotosintesis, tanpa adanya klorofil fotosintesis tidak mungkin terjadi, kondisi ini terjadi karena klorofil memiliki sifat dapat menerima sinar cahaya dan dapat mengembalikannya dalam kondisi gelombang yang berbeda. Klorofil dapat mengalami degradasi warna yang awalnya berwarna hijau dapat berubah menjadi warna kuning. Degradasi warna ini dapat  menjadi patokan atau tolak ukur dari sayuran apakah masih segar atau tidak. Klorofil tidak larut dalam air melaikan larut dalam etanol, eter, bensol, dan metanol. Klorofil tidak dapat larut dalam air disebabkan memiliki lebih banyak sifat lipofil daripada hidrofil yang menyebabkan sukar bersinggungan dengan air.
 Pada kloroplas terdapat pigmen-pigmen lain seperti karotenoid. Karotenoid banyak terdapat pada buah yang telah masak. Klorofil terurai dan digantikan oleh pgmen karotenoid dan menghasilkan warna merah dan kuning. Lebih spesifik lagi warna merah merupakan hasil dari pigmen likopen, salah satu anggota dari karoten.  Pigmen karotenoid sering dikaitkan dengan kadar vitamin A pada buah-buahan dan ini benar adanya.
           
1.2 Tujuan
Praktikan dapat mengetahui dan memahami pengaruh pengaruhkehadiran cahaya dalam proses fotosintesis dan dapat melihat macam-macam pigmen yang terdapat didalam daun serta sifat-sifatnya

II.                TINJAUAN PUSTAKA
Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan, terutama karena perannya dalam kegiatan fisiologis seperti fotosintesis,  respirasi, pertumbuhan serta pembuangaan, pembukaan dan penutupan stomata, perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Penyinaran matahari mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman melalui prose fotosintesis (Nurshanti, 2011). Lambers (2008) memaparkan bahwa tingkat ke ekstriman suatu lingkungan sangat berpengaruh terhadap tanaman utamanya fotosintesis. Pada kondisi ekstrim panas(tinggi), Pada suhu maksimum, pada suhu 45oC hingga 55oC selama dua jam, tanaman akan mati. Tanaman yang kadarkarbohidratnya tinggi lebih tahan terhadap suhu ekstrim tinggi, Suhu rendah pada kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya batang, daun muda, tunas, bunga dan buah. Besarnya kerusakan organ atau jaringan tanaman, akibat suhu rendah tergantung pada, keadaan air, keadaan unsur hara, morfologi dan kodisi fisiologit anaman.Tanaman yang jaringannya kaya unsur kalium biasa lebih tahan terhadap suhu rendah, tetapi jaringan yang banyak mengandung nitrogen padau mumnya lebih rapuh.
           Klorofil merupakan komponen penting pada tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan klorofil. 1) faktor bawaan, sama halnya dengan pigmen-pigmen lainnya, klorofil dibawa oleh gen induknya, bila pada indukan tidak terdapat klorofil maka pada anakan akan mengalami hal yang sama. 2) cahaya, dengan kondisi yang kurang cahaya atau gelap warna daunnya akan pucat, jika kelebihan cahaya maka akan berwarna hijau kekuning-kuningan. 3) oksigen, pada kecambah yang ditumbuhan tanpa cahaya lalu dipindahkan ke tempat dengan cahaya tidak bisa menghasilkan klorofil tanpa pemberian Oksigen terlebih dahulu. 4) karbohidrat, karbohidrat dapat membantu pembentukan klorofil bila sebelumnya tanaman ditumbuhkan tanpa adanya cahaya. 5) Nitrogen dan Magnesium, keduanya merupakan pehan penyusun dari klorofil. 6) unsur Mn, Cu, Zn, maskipun kebutuhan tanaman akan unsur ini sedikit tetapi dengan unsur-unsur ini dapat membantu pembentukan klorofil, jika kekuranganunsur-unsur ini tanaman akan mengalami klorosis. 7)  air, air meruakan faktor penting, bila kekurangan air maka mengakibatkan desintegrasi dari klorofil. 8) tempratur, tempratur yang ideal untuk pembentukan klorofil antara 3o-48oC (Dwidjoseputro, 1990).           Unsur Magnesium dalam tanaman tidak dapat dikesampingkan, menurut Nasamsir (2008) magnesium merupakan unsur penusun klorofil, sehingga defisiensi magnesium akan merupakan laju fotosintesis tanaman yang berdampak pada rendahnya produksi fotosintat. Rendahnya produksi fotosintat akan mempengaruhi penambahan bobot tanaman yang dicerminkan leh rendahnya LTR. Klorofil sendiri merupakan pembawa warna hijau daun yeng terdapat di kloroplas dan berfungsi penting bagi fotosintesis. Perubahan kkandungan klorofil, karotenoid dan antosianin berperan aktif dalam perkembangan benih, ini menunjukkan pigmen yang ada akan berpengaruh besar pada hasil dan mutu benih, pada masa perkecambahan benih pigmen-pigmen tersebut juga berperan, adapun perbedaan yang terjadi antara klorofil, antosianin dan karotenoid akan menyebabkan perbedaan pula pada masa perkecambahan (Baharudin, 2011).
            Karoten terbagi manjadi beberapa warna, kuning (Xanthophyll), orange (Violaxauxhin), merah (Lycopene). Karoten pada buah-bauahan merupakan erubahan warna ketika buah masak. Klorofil sebagai warna hijau mulai hilang aau terdegradasi dan karotenoid tumbuh semakin banyak hingga mendominasi sehingga warna berubah menjadi kuning, orange dan merah. Pada jeruk manis merah darah, warna merah tidak hanya berasal dari likopen tetapi juga berasal dari antosianin (Pracaya, 2000). Karotenoid merupakan sumber provitamin A, kandungan provit-A dalam buah dalam kondisi padat ataupun cair dapat cepat dikonversikan menjadi vitamin A. Karotenoid dibagi menjadi dua fraksi, fraksi padat dan cair, jumlah fraksi cair lebih banyak daripada fraksi padat. Perbedaan ini dapat dilihat dari warna fraksi cair yang lebih merah daripada fraksi padatnya. Komposisi asam lemak penyusun pada fraksi cair dan padat mempengaruhi kandungan karotenoid, pada fraksi cair lebih banyak mengandung lemak tak jenuh sedangkan fraksi padat lebih banyak mengandung lemak jenuh (Syahputra, 2008). Karotenoid dan antosianin dapat berfungsi sebagai antioksidan dari patogen, agens fotoprotektif, dan fotooksidasi yang berguna melindungi benih dari radiasi.
            Menurut Serghein (2008) kandungan antosianin dan konsentrasi flavonoid dapat membantu tanaman terlindung dari paparan radiasi tidak baik dari sinar matahari, ini dibuktikan dari peningkatan kandungan antosianin dan konsentrasi flavonoid yang meningkat pada kacang polong yang disinari UV secara penuh. Flavonoid dapat menyerap gelombang cahaya dengan  panjang 220-30 mm. Berbeda dengan antosianin, jumlah dari klorofil dan karotenoid menurun akibat paparan dari UV. Produksi flavonoid memerlukan gula  sebagai sumber fosfoenolpirufat dan eritrosa-4-fosfat yang menyedaiakan beberapa atom karbon yang diperlukan flavonoid untuk cincin-B (Salisbury, 1992). Antosianin terdapat di dalam air sel vakuola, biasanya terlarut.  Antosianin bersifat glikosida. Antosianin berwarna merah pada pH asam, berwarna biru pada pH basa, dan berwarna ungu pada pH netral (Dwidjoseputro, 1990).
 
III.             BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilakukan di laboratorium Fisiologi Tanaman lantai 2 Fakultas Pertanian Universitas Jember pada tanggal 15 Maret 2013 pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai.   
3.2  Bahan dan Alat
3.2.1 Alat
1.        Mortir dan Stemper
2.        Neraca Analisis
3.        Gelas Arloji
4.        Corong Pemisah
5.        Beaker Glass
6.        Tabung Reaksi
7.        Pinset
8.        Kaki Tiga
9.        Penjepit Kayu dan Cutter
3.2.2 Bahan
1. Daun Acalipa
2. Daun Ketela Pohon
3. CaCO3
4. Aseton
5. Larutan I2KI
6. Aquadest
7. Petrolium Eter
8. Larutan HCl dan NaOH
9. Alkohol dan Bunsen

3.3  Cara kerja
Langkah-langkah yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
A . Pengaruh Cahaya dalam Fotosintesis
1.    Menyiapkan daun ketela pohon dan telah berkembang penuh dan perkirakan mendapat cahay matahari langsung
2.    Menutup daun ketela pohon dengan kertas karbon selama 2x24 jam
3.    Mengambil daun yang sudah mengalami perlaakuan lalu dipotong dengan bagian tertutup dan tidak
4.    Menyiapkan tabung reaksi, kemudian isikan 5-10ml alkohol 96% dan masukkan potongan daun
5.    Memanaskan air dalam beaker glass 1000ml, lalu masukkan tabung reaksi berisi potongan daun tersebut dan tumggu jingga warnanya pucat
6.    Mengambil daun yang telah pucat lalu letakkan pada gelas arloji
7.    Menguji daun menggunakan larutan I2KI dengan menetesinya. Mengamati warna yang tampak
B . Pengaruh Pigmen dalam Fotosintesis
1.    Menyiapkan daun acalipa yang muda dan telah berkembang dan  memiliki warna putih dan hijau
2.    Mengambil daun tersebut dan potong sehingga mendapatkan dua warna (Hijau dan Putih)
3.    Menyiapka tabung reaksi, kemudian isikan 5-10ml alkohol 96% dan masukkan potongan daun
4.    Memanaskan air dalam beaker glass 1000ml, lalu masukkan tabung reaksi berisi potongan daun tersebut dan tumggu jingga warnanya pucat
5.    Mengambil daun yang telah pucat lalu letakkan pada gelas arloji
6.    Menguji daun menggunakan larutan I2KI dengan menetesinya. Mengamati warna yang tampak
C . Pemisahan Pigmen
1.    Menimbang 1 gram daun yang telah ditentukan
2.    Menumbuk daun dengan mortar dan stemper serta beri sedikit CaCO3
3.    Menambahkan 20cc aseton. Menyaring  Larutan asetn berwarna hijau gelap dengan kertas filer untuk menghilangkan sisa-sisa saringan.
4.    Menyiapkan corong pemisah dan diisi dengan 10-25cc petrolium eter dan letakkan berdiri.
5.    Mengisikan 10-25cc larutan aseton dalam corong pemisah dan mencampur dengan perlahan. Menunggu hingga terjadi perubahan warna
6.    Memisahakan kedua warna yang terbentuk kedalam tabung yang berbeda


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Ø Pengamatan Pigmen
BAHAN
PENGAMATAN
KLOROFIL a
KLOROFIL b
ANTOSIANIN
KAROTEN
XANTOFIL
ACALIPA MERAH
+
+
+
+
+
ACALIPA HIJAU
+
+
-
-
-

Ø Pengamatan Cahaya
BAHAN
BAGIAN
KONDISI WARNA
ACALIPA
KUNING
++
HIJAU
++++
DAUN SINGKONG
TERTUTUP
+++
TERBUKA
++++


4.2 Pembahasan
   Cahaya memiliki peran yang sangat fital dalam proses fotosintesis, perannya tidak hanya dalam proses pembentukan karbohidrat, proses respirasi, reproduksi, dan pertumbuhan tanaman juga memerlukan cahaya, namun dengan intensitas cahaya yang berlebih bahkan mencapai ekstrim akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan tanaman, bahkan akan menyebabkan kematian pada taanaman bila berlangsung cukup lama. Pada dasarnya cahaya berfungsi sebagai penghasil energi bagi tanaman unruk melakukan fotosintesis. Satu  cahaya(foton) yang masuk dan diserap oleh tanaman hanya dapat diserap oleh satu molekul pada satu waktu tertentu dan foton akan menyebabkan sat elektron tereksitasi dalam suatu molekul. Kondisi eksitasi merupakan kondisi foton yang telah ditangkap oleh molekul-molekul pigmen pada tanaman.
Perbedaan penyinaran pada daun akan menyebabkan penurunan kondisi fisiologi daun. Daun yang kekurangan penyinaran secara kasat mata akan berwarnaa kekuningan yang disebabkan degradasi dari klorofil yang ada pada daun karena kekurangan penyinaran. Bila di teliti lebih lanjut lagi, kondisi kekurangan cahaya tidak hanya menurunakan kualitas dan kuantitas pada klorofil, tapi juga hasil dari proses fotosintesis seperti karbohidrat (amilum). Kondisi ini diperjelas dengan pemberian larutan lugol iodine (I2KI) pada daun yang telah mengalami beberapa perlakuan, pada daun singkong tanpa penutup karbon warnanya lebih pekat yang disebabkan oleh konsentrasi karbohidrat yang tinggi diakibatkan oleh fotosintesis yang sempurna. Pada daun singkong yang tertutupi karbon menghasilkan larutan yang warna lebih lemah, kondisi ini disebabkan proses fotosintesis yang tidak berjalan dengan sempurna, alhasil konsentrasi karbohidrat yang terkumpul hanya sedikit. Lugol Iodine (I2KI) berfungsi sebagai penguji pada karbohidrat (amilum), dengan menggunakan I2KI dapat diketahui apakah suatu daun tedapat karbohidrat atau tidak (Wikipedia, 2012).
   Menurut Winarno (1981) cahaya dibagi empat kelompok, klorofil, anthosianin, karotenoid yeng terdiri dari dua jenis yaitu karoten dan xantofil. Klorofil merupakan zat hijau daun yang memiliki peran penting dalam fotosinesis, klorofil memilki sifat fluorescen yaitu  dapat menerima cahay dan megembalikannya lagi dengan gelombang yang berbeda. Klorofil tidak dapat terlarut dalam air, klorofil hanya dapat larut dalam klorofom, etanol, metanol, bensol, dan eter. Perubahan kandungan klorofil dapat menyebabkan penurunan kualitas pada mutu benih, kondisi ini sama halnya dengan yang dipaparkan oleh Baharudin (2011) Perubahan kkandungan klorofil, karotenoid dan antosianin berperan aktif dalam perkembangan benih, ini menunjukkan pigmen yang ada akan berpengaruh besar pada hasil dan mutu benih, pada masa perkecambahan benih pigmen-pigmen tersebut juga berperan, adapun perbedaan yang terjadi antara klorofil, antosianin dan karotenoid akan menyebabkan perbedaan pula pada masa perkecambahan.
Antosianin  tidak hanya mengisi ruangan yang ada di dalam vakuola, lebih dari itu antosianin memiliki fungsi penting dalam perlindungan tanaman terhadap paparan ultraviolet. Antosianin bekerja bersama flavonoid untuk melindungi tanaman dari ultraviolet. Sergein (2008) menjelakan bahwa Kondisi bertambahnya konsentrasi antosianin dan flavonoid pada tanaman yang tersinari ultraviolet dan berkurangnya konsentrasi klorofil dan karotenoid menjelaskan bahwa antosianin tahan terhadap ultraviolet dan membantu melindungi tanaman dari ultraviolet.
Karotenoid memiliki kemampuan yang hampir sama  dengan antosianin tapi lebih lemah, kerotenoid lebih berperan dalam perlindungan benih tanaman dari radiasi dengan menggnakan fotooksidasi. Karotenoid juga memilki peran memberi kekebalan dari patogen yang menyerang. Menurut Syahputra (2008)  Karotenoid dan antosianin dapat berfungsi sebagai antioksidan dari patogen, agens fotoprotektif, dan fotooksidasi yang berguna melindungi benih dari radiasi. Kaotenoid memberikan warna merah, kuning dan orange. Karotenoid juga berguna sebagai indikator bahwa suatu buah-buahan mengandung provitamin A.
Pengaruh pigmen terhadap fotosintesis adalah membedakan panjang gelombang cahaya yang diterima oleh tanaman. Setiap pigmen memilki panjang gelombangnya masing-masing yang dapat diserap. Seperti halnya spektrum cahaya yang berbeda-beda, setiap pigmen yang memiliki warna dasar pigmen tersendiri maka warna itulah yang di pantulkan dan bukan diserap. Pada suatu artikel menyebutkan bahwa warna merah memiliki panjang gelombang 610-700 nm, kuning 510-600 nm, 410 sampai dengan 500 nm (Wikipedia, 2013).
Pada pengamatan pigmen,  acalipa merah memiliki pigmen lebih kompleks daripada acalipa hijau, ini disebabkan oleh warna yang dimiliki acalipa merah lebih beragam. Dapat disimpulkan bahwa acalipa merah lebih memiliki daya tangkap cahaya lebih baik dan memiliki perlindungan yang lebih baik dari kondisi lingkungan dibangdingkan dengan acalipa hijau, ini terjadi karena Fungsi pigmen daun tidak hanya untuk fotosintesis saja, pigemen juga dapat berfungsi sebagai pelindung bagi tanaman itu sendiri.
Pada pengamatan pengaruh cahaya, daun singkong yang tertutupi oleh kertas karbon memberikan kondisi warna yang agak kuat dibandingkan dengan daun singkong tanpa ditutupi oleh kertas karbon yang kondisinya sangat kuat. Kondisi ini terjadi karena intensitas cahaya yang masuk dan diserap oleh daun berbeda, daun singkong yang tertutup oleh kertas karbon mendapat sedikit cahaya karena terhalangi warna hitam dari kertas karbon, sedangkan daun singkong yang terbuka leluasa mendapatkan intensitas cahaya secara maksimal. Hal ini menghasilkan pertumbuhan klorofil pada daun yang tertutupi kertas karbon sedikit dan menyebabkan warna dauin menjadi kekuningan akibat degradasi klorofil.
Pada acalipa pengaruh cahaya yang dibedakan oleh dua pigmen warna yaitu kuning dan hijau juga memberikan perbedaan yang signifikan. Pada daun yang berwarna hijau memiliki kondisi warna yang sangat kuat dan daun yang berwarna kuning kondisi warnanya lemah. Dari kondisi pigmen keduanya  dapat dilihat perbedaan intensitas penyerapan cahaya pada pigmen tertentu, warna hijau menyerap cahaya lebih banyak daripada warna kuning.  

V.  PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Cahaya memiliki peran yang sangat fital dalam proses fotosintesis, perannya tidak hanya dalam proses pembentukan karbohidrat, proses respirasi, reproduksi, dan pertumbuhan tanaman juga memerlukan cahaya, namun dengan intensitas cahaya yang berlebih bahkan mencapai ekstrim akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan tanaman, bahkan akan menyebabkan kematian pada taanaman bila berlangsung cukup lama.
Pada pengamatan pigmen,  acalipa merah memiliki pigmen lebih kompleks daripada acalipa hijau, ini disebabkan oleh warna yang dimiliki acalipa merah lebih beragam.
Pada pengamatan pengaruh cahaya, daun singkong yang tertutupi oleh kertas karbon memberikan kondisi warna yang agak kuat dibandingkan dengan daun singkong tanpa ditutupi oleh kertas karbon yang kondisinya sangat kuat. Pada acalipa pengaruh cahaya yang dibedakan oleh dua pigmen warna yaitu kuning dan hijau juga memberikan perbedaan yang signifikan.
5.2 Saran
            Praktikan harus lebih mempersiapkan bahan-bahannya dengan baik agar praktikum berjalan sesuai dengan harapan. Apabila salah satu bahan kurang siap maka hasil pengamatan kurang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA
Baharudin. 2011. Perubahan Biologis dan Fisiologis Sebagai Indikator Masak Benih Kako Hibrida. Littri 17(2) : 41-50

Dwidjoseputro. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta.Gramedia Pustaka Utama

Lambers Hans. 2008. Plant Pysiologycal Ecology. The University of Western Australia. Australia

Nasamsir. 2008. Respon Pertumbuhan Bibit KaretAsal Okulasi Terhadap aplikasi Pupuk NPK Berbeda Konsentrasi. Ilmiah Univesitas Batang Hari Jambi 8(2) : 50-54

Nurshanti. 2011. Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri di Polybag. Agronobis. 3(5) :10-20

Pracaya. 2000. Jeruk Manis Varietas, Budidaya, dan Pasca Panen. Depok. Penebar Swadaya

Salisbury B. 1992. Plant Physiology. Belmont – California. Wadsworth Publishing Comp

Sarghein H. 2008. Effects of UV-Radiation on Photosyntehetic Pigments and UV absorbing compounds in Capsicum longum. Internasional Jurnal of Botany 4(4): 486-490

Syahputra R. 2008. Analisis Komposisi dan KandunganKarotenoid Total dan Vitamin A Fraksi Cair dan Padat Minyak Sawit Kasar (CPO) Menggunakan KCKT Detektor PDA. Natur Indonesia 10( 2): 89-97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar